Sabtu, 11 April 2009

Yesus Sebagai Allah: Pemakaian Theos dalam PB dalam acuan kepada Yesus (Murray J. Harris)


1. Latar belakang penggunaan theos dalam PB
A. Theos dalam Septuaginta
Dalam LXX theos menerjemahkan dua belas kata Ibrani berbeda. Tapi di antara ini semua hanya tiga yang memadai diterjemahkan oleh theos dengan pertimbangan yang pasti ketika memeriksa latar belakang LXX bagi pemakaian dalam PB, yaitu, el (diterjemahkan dengan theos 163 kali), elohim (diterjemahkan dengan theos 2.280 kali), dan yahweh (diterjemahkan dengan theos 353 kali, meskipun sejauh ini LXX umumnya menerjemahkannya dengan kurios).

B. Theos dalam Literatur luar alkitab
karena theos adalahistilah predikatif, pemakaiannya meliputi serangkaian penuh pemikiran agamawi Yunani. Kadang-kadang ia mengacu kepada ilah secara umum; yaitu kuasa ilahi dan sifat-sifat yang umumnya dimiliki ilah-ilah. tapi theos bukan istilah yang eksklusif untuk para ilah di langit atau dunia yang lebih rendah. dalam era pra-Kristen dan abad pertama masehi, gelar theos ini juga dipakai untuk mengacu kepada sosok manusia.
Istilah theos memang kaya konotasi namun pada saat yang sama sangat beragam dalam pemakaian. kaya arti, karena ia meringkas semua hal yang membedakan Allah dari manusia, menunjukkkan keilahian sebagaimana dipertentangkan dengan kemanusiaan dan mewakili dalam Bahasa Yunani dua istilah dasar umumuntuk Allah (el dan elohim)
barangsiap yang membaca PB dalam terang kontraversi trinitas atau teologi skolastis menegaskan bahwa ho theos menunjukkan Allah yang tritunggal dalam arti umum atau satu oknum Tritunggal secara khusus. Karena Allah menandakan oknum yang secara inheen memiliki tabiat ilahi, istilah ini juga bisa berarti masing-masing dari ketiga oknum kepada mana tabiat ini pantas dan bagi semua tiga oknum diperhatikan bersama-sama.
Dalam ajuan pertama ayat 1 Injil Yohanes menegaskan bahwa Logos ada sebelum waktu dan penciptaan dan oleh karena itu secara tersirat menyangkal bahwa Logos adalah ciptaan. pada yang kedua, Yohanes menyatakan bahwa Logos selalau ada dalam persekutuan yang aktif dengan Bapa dan oleh demikian menyratkan bahw Logos tidak bisa secara pribadi diidentikkan dengan Bapa. dalam yang ketiga, ia menyatakan bahwa Logos selalu ambil bagian dalam keilahian jadi menyiratkan sangkalan bahwa Logos pernah dinaikkan ke status ilahi.


Arti Penting Yoh. 1:18
1. Dalam bagian 1:14-18
Kepenuhan yang telah diterima semua orang percaya adalah anugerah dan kebenaran (16b, 17b) yang datang melalui dan diam dalam Yesus Kristus sang Firman (13, 17b). Kebenaran menjadi nyata dalam Yesus Kristus karena, meskipun tidak ada manusia bisa mengklaim telah mendapat pengetahuan yang sempurna tentang Allah dalam keberadaan-Nya yang sejati (18a), Yesus Kristus secara pribadi menyingkapkan pengetahuan-Nya yang intim, kekal akan Bapa.
2. Dalam Pengantar
ayat 18 adalah klimaks pengantar ini. Pertama, ia menggabingkan dua istilah krusial theos dan monogenes yang sudah dipakai terpisah untuk Logos atau Firman. Kedua, sementara ayat 1 menegaskan keilahian Logos dan membenarkan hubungan-Nya sebelum waktu ada dengan Allah, ayat 18 menempatkan keilahian Anak dan perkenalan-Nya yang dekat dengan Bapa sebagai dasar penyingkapan diri Allah, suatu dasar yang menjamin keterpercayaan, sungguh kesempurnaan, dari penyataan diri ilahi.
3. Dalam Injil Keempat ini secara menyeluruh
dalam Injil Yohanes ayat 18 punya fungsi rangkap. ia menghubungkan pengantar dan sisa Injil itu dengan menyorot tema ganda Bapa secara langsung dan sepenuhnya dikenal bagi Anak dan Anak sebagai Ekseget yang unik daripada Bapa.
Pada tempat kedua, bersama dengan ayat pembukaan Pengantar, ayat 18 membentuk salah satu dari dua "akhirbuku" yang mendukung dan memberi bentuk kepada seluruh Injil, bagi 1:1 dan 1:18 (pada bagian awal dan akhir Pengantar) dan 20:28 (pada bagian akhir) semua memakai theos untuk Yesus, apakah Ia dianggap sebagai Logos yang ada sebelum dunia ada secar kekal (1:1), Anak yang berinkarnsi (1:18), atau Kristus yang bangsit (20:28). Yohanes dengan itu menunjukkan bahwa pengakuan kemesiasan Yesus (20:31) perlu melibatkan kepercayaan akan keilahian-Nya.
Satu pekan setelah kebangkitan, dan karena suatu penampakan kebangkitan, Yesus disapa oleh Tomas dengan seruan, "Tuhanku dan Allahku!", suatu penunjukkan yang bersifat pengakuan yang tidak hanya menandai klimaks dari perikop Tomas dan Yoh 20, tepi juga membentuk titik puncak seluruh Injil. Sebagaimana Israel menghormati Yahweh sebagai kurios ho theos hemon dan orang-orang Kristen menghormati Bapa sebagai ho kurios kai ho theos hemon maka orang-orang harus "menghormati anak, bahkan seperti mereka menghormati Bapa" (Yoh. 5:23), dengna menyapa-Nya dengan kata-kata ho kurios kai ho theos mou.

Theos sebagai Gelar Kristologis
Kesimpulan:
Kesimpulan yang umum dari penyelidikan kita boleh dinyatakan secara berikut. Sementara PB biasanya memakai istilah theos untuk Bapa, kadang-kadang ini juga dipakai untuk Yesus dalam keadaan-Nya yang ada sebelum semua ada (prainkarnasi), inkarnasi, atau pasca-kebangkitan. Sebagaimana untuk Bapa, theos adalah suatu nama. Sebagaimana untuk Yesus, theos adalah sebutan umum (generik), yang mendeskripsikan genus Yesus sebagai yang tergolong kategori Ilahi. Dalam pemakaian ini, theos menunjuk tidak kepada fungsi Kristus atau jabatan tetapi tabiat-Nya.
Dalam pemakaian kristologis theos, kita menemukan dasar dan puncak Kristologi PB: dasar, karena theos adalah gelar kristologis yang terutama bersifat ontologis dalam karakter dan karena praduga Kristologi yang paling fungsionalPB adalah Kristologis yang ontologis; puncak, karena theos adalah gelar kristologis yang tegas dan menegaskan keilahian Yesus Kristus.

2 komentar:

  1. Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

    Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )


    Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
    🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️🌫️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌☄️🔥💧🌊🌬️❄️🏞️🏜️🗺️🏡⛵⚓👨‍👩‍👧‍👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🎼🎶🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪⛪

    BalasHapus
  2. Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

    Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )


    Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
    🕎✡️🤚🏻👁️📜🕯️🕍✝️🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar Anda terhadap artikel situs ini